KSB Tanda Tangan Komitmen Bersama Menuju Kota Cerdas
Mon,26 Sep 2022
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bersiap menciptakan kota cerdas (smart city) di wilayahnya. Hal itu ditandai dengan digelarnya pendatanganan pakta komitmen bersama oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemda KSB.
KEGIATAN penandatanganan komitmen bersama menuju kota cerdas itu, digelar, Selasa, 20 September 2022. Dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) KSB, Amar Nurmansyah dan kepala OPD, camat serta agen Gotong Royong (GR). Pemerintah KSB turut pula melibatkan dunia usaha , baik swasta, BUMD dan BUMN yang ada beroperasi di daerah untuk menandatangani komitmen tersebut.
“Mengapa ada pihak Amman, Bank NTB dan lainnya di sini. Sengaja kita undang tidak saja menghadiri tapi agar turut pula menandatangi pakta komitmen menuju kota cerdas ini,” kata Sekda dalam sambutannya.
Sekda menjelaskan, KSB tahun ini telah ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Telekomunikasi (Kemenkominfo) sebagai salah satu kabupaten yang mendapat pendampingan menuju kota cerdas. Dan kesempatan itu harus dimaksimalkan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh OPD yang telah menjalani bimbingan teknis (Bimtek). “Kami berterima kasih kepada kementerian karena memilih KSB. Dan harapan saya semua perwakilan OPD yang sudah mendapatkan Bimtek selama 4 kali dari kementerian bisa menyerap ilmunya,” tegasnya.
Menurut Sekda, harapan dilaksanakan Bimtek oleh Kemenkominfo adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pemerintah daerah untuk penyelengaraan kota cerdas. “Kita dituntut juga agar bisa merubah mindset dan memberikan arah kepada kita untuk mencapai tujuan dari kota cerdas itu,” ujarnya.
Untuk menuju kota cerdas banyak yang harus dibenahi oleh daerah. Sekda mengakui, selama ini sudah banyak inovasi yang sudah dibuat oleh OPD untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi hal itu harus terus dibenahi agar semakin sempurna dan mengikuti zaman. “Tujuan kota cerdas ini kan kemudahan dalam segala hal atas pelayanan pemerintah ke masyarakat,” cetusnya.
“Dan mengapa kemudian kita harus libatkan semua pihak, tidak pemerintah saja. Karena untuk menciptakan kota cerdas harus ada andil semua stakeholder dan masyarakat secara umum,” sambung Sekda.
Sementara itu koordinator pendamping Kemenkominfo, Fitrah Rahmat Kautsar dalam sambutannya menyatakan, out pun dari kegiatan pendampingan ini diharapkan daerah dapat menyusun peta jalan (roadmap) menuju tujuan pencapaian kota cerdas tersebut. Dari peta itulah kemudian daerah secara bertahap menyusun berbagai programnya melalui seluruh OPD. “Kami sangat senang karena selama Bimtek pesertanya sangat antusias,” katanya.
Fitrah mengatakan, setelah mendapat pendampingan, setiap daerah diharapkan sudah bisa menjalankan setiap usahanya menciptakan sistem pelayanan yang mengadopsi seluruh elemen penerapan kota cerdas. Seperti halnya KSB, mulai tahun depan pusat akan melakukan evaluasi dan monitoring (Monev) atas hasil pendampingan tahun ini.
“Sudah ada sekitar 300 lebih kabupaten/kota yang mendapatkan pendampingan dan semua itu kita evaluasi setiap tahun untuk melihat progresnya,” urainya.
Terakhir Fitrah memberi saran, untuk percepatan menuju terciptanya kota cerdas adalah kemampuan inovasi daerah. Karenanya ia mengatakan, seluruh elemen baik pemerintah dan masyarakat harus berpartisipasi tidak sekedar ambil bagian tetapi juga dalam menyumbangkan ide. “Ada 6 komponen yang jadi fokus smart city ini. Artinya banyak hal yang bisa kita kembangkan,” imbuhnya.
Sumber: suarantb.com